Kamis, 21 Juni 2012

CARA MEMBUAT SUSU TAHAN LAMA


Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.  Namun demikian susu ini sangat mudah rusak karena, susu termasuk jenis makanan yang perishable alias mudah rusak. Pasalnya, kandungan zat gizi yang tinggi dan lengkap dalam susu menjadikannya medium yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Seperti halnya ASI, susu yang berasal dari sapi yang sehat pada dasarnya relatif steril. Maksudnya, memang benar terdapat bakteri dalam susu, tetapi kandungannya rendah (kurang dari 1000/ml) dan sebagian besar dari bakteri tersebut bukan jenis yang merugikan, sehingga dianggap tidak signifikan untuk membahayakan kesehatan. Akan tetapi, begitu susu keluar dari ambing susu (diperah) sangat besar peluangnya untuk terkontaminasi dengan berbagai bakteri yang merugikan. Bakteri-bakteri yang merugikan tersebut meliputi bakteri yang dapat merusak susu maupun bakteri yang membahayakan bagi kesehatan manusia karena bersifat patogenik (menyebabkan penyakit), antara lain enterobacter dan salmonella. Terlebih jika pemerahan masih dilakukan secara manual, ditambah sanitasi lingkungan pemerahan yang rendah. Bahkan, pemerahan yang menggunakan alat perah otomatis pun tidak sama sekali membebaskan susu dari peluang terkontaminasi bakteri merugikan. Karenanya, sangat tidak dianjurkan meminum susu cair segar yang masih mentah. Untuk ‘menghilangkan’ bakteri-bakteri tersebut, maka susu mutlak diawetkan.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengawetkan susu ialah dengan Pasteurisasi. Pasteurisasi (yang dinamakan sesuai dengan penemunya, Louis Pasteur) adalah suatu proses memanaskan produk (dalam hal ini, susu) dibawah titik didihnya, dengan tujuan untuk membunuh semua mikroorganisme pathogen. Selain membuat susu menjadi aman dikonsumsi manusia, pasteurisasi juga akan memperpanjang umur simpan dari susu karena sebagian bakteri perusak/pembusuk susu juga mati. Pasteurisasi susu dapat dilakukan secara LTLT (Low Temperature, Long Time) maupun HTST (High Temperature, Short Time). Pasteurisasi LTLT artinya, susu dipanaskan pada suhu 63 oC selama 30 menit. Sedangkan pasteurisasi HTST adalah memanaskan susu pada 72 oC selama 16 detik, setelah itu susu didinginkan hingga 4 oC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GO.BLOG.COM